TANYA: Banyak orang memamerkan acara ibadahnya di media sosial, terutama Facebook dan Twitter.
Mereka menulis update status perihal amal kebaikan yang dilakukan, ibarat shalat, mengaji, puasa, atau ibadah lainnya. Bagaimana hukumnya?
JAWAB: Risalah Islam sudah membahas duduk kasus pamer ibadah di media umum ini di posting berjudul "Jangan Pamer Amal di Media Sosial".
Memang ada fenomena memprihatinkan, yakni banyak umat Islam yang menulis update status berisi acara ibadah atau amal kebaika, sehingga akhirnya mereka pamer amal atau ingin mendapatkan kebanggaan dan dibilang "hebat" oleh orang lain.
Pamer ibadah atau menunjukkan amal kebaikan di media umum termasuk perbuatan riya' alias syirik kecil.
Riya' ialah dengan sengaja menunjukkan atau mempertunjukkan amal kebaikan atau ibadah semoga amal tersebut dilihat orang dan menerima simpati atau kebanggaan orang lain.
Dalam Islam, amal ibadah hanya untuk Allah SWT, tidak usah diperlihatkan kepada orang lain, apalagi di media umum yang ruang lingkupnya sangat luas.
Pahala kebaikan akan hilang kalau dipamerkan (riya').
Berikut ini dalil larangan pamer ibadah kepada orang lain, termasuk menuliskannya sebagai update status di media sosial.
"Katakanlah wahai Muhammad tolong-menolong saya ini hanyalah seorang insan ibarat kalian, yang diwahyukan kepadaku bahwa tolong-menolong Tuhan kalian ialah ilahi yang Maha Esa. Barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan tuhannya maka hendaklah ia megerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya" (QS. Al-Kahfi:110).
"Sesuatu yang paling saya khawatirkan menimpa kau sekalian ialah syirik paling kecil. Maka dia ditanya perihal itu. Beliau berkata: Riya" (HR. Ahmad, Thabrani, Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi).
"Bahwa Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya yang paling saya khawatirkan menimpa kau sekalian ialah syirik yang paling kecil. Mereka bertanya: Apakah itu syirik yang paling kecil ya Rasulullah? Beliau menjawab: Riya'! Allah berfirman pada hari kiamat, saat menunjukkan pahala terhadap insan sesuai perbuatan-perbuatannya: "Pergilah kau sekalian kepada orang-orang yang kau pamerkan sikap amal kau di dunia. Maka nantikanlah apakah kau mendapatkan akhir dari mereka itu." (HR Ahmad).
Pada hadits di atas, terang sekali, kalau kita pamer ibadah (amal kebaikan) di media sosial, maka di alam abadi nanti kita akan diperintahkan Allah SWT untuk menemui fans, friends, atau follower yang memberi jempol, komentar, atau share. Karena kita bederma bukan alasannya ialah Allah SWT semata, tapi disertai riya' alias syirik kecil. Na'udzubullah min dzalik. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Artikel sumber
0 Response to "Hukum Pamer Ibadah Di Media Sosial"
Posting Komentar